Anak Vincent Rompies Menjadi Pelaku Pembullyan
Seorang siswa di Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel), mendapatkan tindakan perundungan atau kasus pembullyan yang menyebabkan dia dilarikan ke rumah sakit. Aksi pembullyan tersebut dilakukan oleh orang yang lebih tinggi darinya. Anak dari Vincent Rompies diduga menjadi salah satu pelaku kasus pembullyan.
Kasus Pembullyan Menyebar di Media Sosial
Kasus itu menyebar di media sosial. Hal ini dilaporkan terjadi di warung belakang sekolah swasta. Dalam video yang beredar, terlihat pemukulan hingga korban diikat di tiang. Beberapa siswa juga merekam tindakan perundungan tersebut dan menertawakannya.
Korban Kasus Pembullyan Melaporkan Ke Polres Tangsel
Korban telah membuat laporan ke Polres Tangsel, menurut Iptu Wendy Afrianto dari Kantor Humas Polres Tangsel. Wendy mengatakan pada tanggal 20 Februari 2024, “LP sudah masuk ke Unit PPA Polres Tangsel”. Saat ini, pihak berwenang masih menyelidiki kasus tersebut. Menurutnya, pemeriksaan TKP telah selesai dan saat ini penyelidikan sedang dilakukan oleh penyidik unit PPA Polres Tangsel.
Kasus Pembullyan Menyebabkan Luka Pada Korban
Polisi mengatakan bahwa perundungan menyebabkan luka-luka pada korban. Korban masih dirawat di rumah sakit. Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang Selatan, AKP Alvino Cahyadi, menyatakan bahwa ada luka. Detail lukanya masih menunggu hasil dari dokter. Penyidik telah mengunjungi rumah sakit untuk meminta keterangan korban dan melakukan pemeriksaan TKP. Proses hukum sedang berlangsung.
Korban Kasus Pembullyan Mengalami Luka Memar dan Luka Bakar
Ipda Galih, anggota PPA Polres Tangsel, menyatakan bahwa korban mengalami luka memar dan luka bakar. Korban diduga telah dilecehkan oleh lebih dari satu individu. Di sebagian tubuhnya ada banyak luka memar dan luka bakar akibat panas.
Pihak Sekolah Menyelidiki Secara Terpisah
Sekolah Binus Serpong masih menyelidiki kasus tersebut secara terpisah, tetapi pihak sekolah mengakui bahwa anak artis Vincent Rompies terlibat dalam perundungan.
Sekolah Binus Serpong Memberikan Sanksi
Menurut Haris Suhendra, Corporate PR dari Binus University, Senin (19/2/2024), sekolah akan serius menangani kasus tersebut dan telah memanggil beberapa siswa yang terlibat. Ia juga menyatakan bahwa mereka akan memberikan sanksi kepada siswa yang melakukan tindakan tidak pantas tersebut. Sejauh ini, pihak sekolah telah menghubungi pihak yang terlibat dalam penanganan sekolah dan akan terus melakukannya. (Sanksi) mematuhi aturan sekolah saat ini